Hampir
semua ahli gizi sepakat bahwa ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi.
Hal ini wajar sebab ASI memang unggul jika dibandingkan dengan susu
lainnya. Salah satu komponen penting yang terkandung di dalamnya adalah
kolostrum. Senyawa ini mengandung zat kekebalan utamanya IgA yang
berperan penting melindungi bayi dari penyakit utamanya diare. Terkait
jumlah, kolostrum memang tidak melimpah. Namun kolostrum dalam jumlah
sedikit sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Manfaat ASI terkait erat dengan keberadaan kolostrum ini. Apa sebenarnya yang terkandung dalam kolostrum?
Secara
umum, kolostrum mengandung protein yang unggul, vitamin A, sejumlah
karbohidrat dan juga lemak rendah. Ia sangat bermanfaat untuk
mengeluarkan mekonium atau kotoran bayi yang paling pertama sejak ia
dilahirkan. Selain kolostrum, ASI juga mengandung komponen lain seperti
enzim-enzim, whei, dan casein. Keunggulan ASI sendiri terletak pada
rasio whei dan caseinnya yang tinggi yakni 65:35. Hal ini menjadikan
protein pada ASI jauh lebih mudah diserap. Coba bandingkan dengan rasio
whei dan casein pada sapi yang hanya mencapai angka 20:80, oleh
karenanya sulit untuk dicerna.
Komponen
lain yang ditemukan di dalam ASI adalah Taurin, AA juga DHA. Taurin
sendiri merupakan sejenis asamamino yang menempati urutan kedua
terbanyak di dalam ASI. Ia bermanfaat sebagai neuro-transmitter juga
memiliki peran yang penting dalam proses perkembangan otak. Sementara
itu, komponen DHA atau Decosahexanoic Acid juga AA atau Arachidonic Acid merupakan asam lemat tak jenuh dengan juntai yang panjang atau dikenal dengan istilah polyunsaturated fatty acid.
Komponen ini sangat diperlukan dalam proses pembentukan sel otak secara
optimal. Tak hanya itu, AA dan DHA bisa disintesa bentuknya menjadi
Omega-3 dan Omega-6. Kedua senyawa ini sangat baik untuk bayi.
Selain
bermanfaat sebagai penyumpang gizi terbaik, ASI juga memiliki sejumlah
manfaat terutama dari aspek imunologik, rinciannya sebagai berikut:
- ASI mengandung suatu zat yang bersifat anti-infeksi, murni, bersih dan terbebas dari kontaminasi.
- Kandungan immunoglobin A atau IgA di dalam kolostrum ASI mencapai jumlah yang signifikan sehingga ia juga berperan dalam melumpuhkan bakteri pathogen semacam E.Coli juga mikroba lainnya yang bersarang di saluran pencernaan bayi.
- Kandungan laktoferin atau sejenis protein yang ada di dalam ASI tak lain adalah zat imun yang mampu mengikat zat besi di dalam saluran pencernaan.
- Enzim lysosim melindungi bayi dari pengaruh buruk bakteri juga virus. Jumlah enzim ini bahkan 300 kali lipat lebih banyak jika dibandingkan dengan susu sapi.
- ASI mengandung sejenis karbohidrat yang di dalamnya terdapat nitrogen dan berperan menyokon pertumbuhan lactobacillus bifidus. Jenis bakteri ini dikenal mampu menjaga tingkat keasaman flora pada usus bayi dan sangat ampuh menghambat laju pertumbuhan bakteri yang merugikan.
- Kandungan sel darah putih di dalam ASI dalam kurun dua minggu pertama mencapai 4000 sel per mil-nya. Sel ini sendiri terbagi ke dalam 3 macam yakni anti-body pernapasan, anti-body saluran pernapasan dan anti-body jaringan payudara ibu.
Selain dari aspek imunoglobik, manfaat ASI juga bisa diurai dari aspek psikologik. Aspek ini mencakup beberapa keunggulan ASI antara lain:
- ASI mampu memberi ikatan batin yang lebih kuat antara ibu dan bayi. Hal ini dipengaruhi kontak langsung ibu dan bayi yang mencakup sentuhan kulit. Sentuhan ini akan mentransfer suhu hangat ibu ke bayi, memperkenalkan denyut jantung ibu pada bayi dan masih banyak lagi lainnya.
- Perkembangan psikologis bayi sangat tergantung pada interaksi saat ibu menyusui.
- Kandungan nilai gizi pada ASI sangat dibutuhkan dalam perkembangan sisstem saraf otak bayi dan berpengaruh penuh pada tingkat kecerdasan bayi.
- Berdasarkan penelitian ditemukan fakta bahwa IQ bayi yang diberi ASI jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI.
Manfaat ASI
dari segi neurologis juga cukup penting sebab proses menyusui akan
melatih koordinasi motorik bayi sebab proses menyusui melibatkan syaraf
menelan, menghisap dan juga bernapas pada bayi yang baru lahir.Manfaat
lainnya terkait unsur ekonomi. Pemberian ASI sudah barang tentu akan
menghemat biaya. Manfaat terakhir terkait dengan aspek penundaan
kehamilan. Kabarnya, dengan menyusui secara eksklusif bisa menunda
kehamilan sebab hal tersebut merupakan kontrasepsi alami yang dikenal
dengan istilah MAL atau Metode Amenoera Laktasi.